Minggu, 21 Mei 2017

Paribasa jeung Babasan

Babasan merupakan ucapan yang lebih pada aspek konotasi. Dalambabasan sudah pasti patokannya (bahasa pakeman) serta digunakan pada arti pinjaman. Dengan demikian, bukan arti yang sebenarnya alias lebih pada perbandingan dari sifatnya satu benda atau keadaan dan sudah menjadi satu kesatuan kalimat. Babasan diucapkan dalam situasi tertentu sebagai pangeling (pengingat) akan perilaku yang sebaiknya dilakukan ataupun mencegah perilaku yang dilarang. Misalnya, saat ada orang yang pernah berbuat kesalahan kepada kita namun kemudian ia mendatangi lagi kita tanpa adanya rasa malu, maka ucapan kepada orang tersebut: "Dasar jelema kandel kulit beungeut!(Dasar manusia tidak punya rasa malu!)
Babasan
1. Panjang leungeun: panjang tangan
Artinya: suka mencuri
2. Bisa lolondokan: bisa seperti bunglon.
Artinya: bisa mengikuti atau menempatkan diri dengan kebiasaan orang lain supaya akrab.
3. Nyalindung ka gelung: berlindung pada sanggul.
Artinya: suami yang dinafkahi istrinya.
4. Ngadu angklung: mengadu angklung
Artinya: banyak saling omong yang tiada gunanya.
5.Hampang birit: ringan bokong
Artinya: tidak malas, mudah disuruh
Paribasa:
1. Ati mungkir beungeut nyanghareup: hati menolak, wajah di depan.
Artinya: Pura-pura. Di hadapan seperti bersikap baik, tetapi di belakang sebaliknya.
2. Caina hérang, laukna beunang: airnya bening, ikannya dapat.
Artinya: Semua bisa berhasil tanpa menimbulkan masalah.
3. Halodo sataun lantis ku hujan sapoé: kemarau setahun, hilang oleh hujan sehari.
Artinya: Kebaikan yang sangat banyak hilang gara-gara satu kali melakukan perbuatan jelek.
4. Jati kasilih ku junti (junti = serupa jati kecil): pohon jati kalah oleh pohon
junti.
Artinya: pribumi kalah oleh pendatang.
5. Uyah tara téés ka luhur (garam tidak mencair ke atas).
Artinya: Sifat orang tua turun ke anak (buah jatuh tidak jauh dari pohonnya/air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAPAMALIAN

KAPAMALIAN Kapamalian dituliskeun téh lain pikeun jadi ageman, ngan supaya nyaho baé, yén kolot urang baheula mah dina hirup-kumbuhna téh...